Senin, 15 Juni 2015

Akik: Pelajaran Menarik Bagi Marketer

Setelah booming ikan Louhan, yang menciptakan komunitas penggila Louhan di Indonesia, kini bermunculan fenomena batu akik. Saking digilainya, batu akik adalah komoditi yang tahan krisis, soalnya di tengah kelesuan ekonomi orang-orang justru sibuk memburu batu yang satu ini. Banyak dari teman-teman yang tiba-tiba “beralih profesi” menjadi ahli batu akik. Baik itu seorang akuntan, lawyer, guru bahkan pemimpin sebuah perusahaan tiba-tiba merasa jago dalam soal batu akik.

Batu akik memiliki pasarnya sendiri di dalam negeri. Ini adalah kekayaan alam yang bisa ditambang, dijual dan dinikmati oleh semua orang dari berbagai kalangan. Mulai dari kelas bawah sampai kelas atas semua bisa menikmati batu akik. Bahkan batu akik menjadi salah satu souvenir paling membanggakan di perhelatan konferensi Asia Afrika lalu. Tak kurang dari Presiden Obama juga turut mempopulerkan batu akik Indonesia sejak dia memakai Batu Bacan di jari manisnya.

Pembahasan soal batu akik ini tidak hanya terjadi di warung kopi atau di pasar batu akik, namun sudah memasuki media sosial. Bahkan batu akik menjadi trending topic twitter di dunia saat muncul isu bahwa pemerintah akan menerapkan pajak untuk batu akik.

yasirli amri internet marketer indonesia

Saya bukan penggemar batu akik, namun apa yang membuat point of difference dari sebuah batu akik tentunya menarik saya. Pertama adalah jenis batunya. Salah satu yang menjadi incaran para penggemar batu akik adalah jenis Bacan yang berasal dari Pulau Maluku. Batu Bacan sendiri memiliki berbagai jenis seperti Doko dan Palamea. Kedua adalah warna, dimana jenis warna-warna tertentu sangat dicari oleh penggemar batu akik, karena mengandung estetika yang membuatnya menjadi seperti sebuah karya seni.

Ketiga adalah kejernihan. Katanya kalau semakin jernih, apalagi jika tembus cahaya dan memiliki tekstur seperti batu mulia membuat harganya tinggi. Keempat adalah potongan tertentu yang apabila terbentuk dari prose salami membuatnya mahal. Kelima adalah ukuran dan berat. Semakin berat dan besar tentu akan semakin mahal.

Sebagai seorang marketer, fenomena batu akik bisa menjadi bahan pembelajaran yang menarik tentang bagaimana menjual sebuah produk. Batu akik adalah produk yang memiliki banyak sekali varian. Diferensiasi produk yang dibeli bukan hanya didasarkan atas jenis, warna, ukuran, dan lain-lain. Batu akik biasanya di-bundling dengan ikatan cincin yang anda inginkan. Bentuk dan rupa cincin ikatan bisa menjadi diferensiasi dan menciptakan harga yang bervariasi.

yasirli amri bukan pembicara internet marketing paling hebat

Saya bayangkan cincin dan batu akik ini seperti memesan minimal di kedai milk tea. Ada berbagai macam teh yang ditawarkan seperti teh jasmine, green tea, teh dengan campuran rasa taro, jeruk, dan lain-lain. Selain itu, ada toping yang bisa anda pilih seperti jelly, pearl, dan lain-lain. Demikian pula cincin dan batu akik bisa dianalogikan sebagai basic product dan toping. Cuma dalam kasus batu akik ini, si batu (kalau boleh disebut toping) justru menjadi komponen yang paling mahal.

Menjual produk terkadang harus pintar-pintar melihat mana yang bisa menjadi main product dan mana yang bisa menjadi value added. Konsumen pada masa sekarang menyenangi sesuatu yang berbeda dan customized. Terkadang hal ini bisa menjadi peluang untuk membuat produk anda bernilai di mata konsumen. Ingat saja, toping yang anda buat secara customized terkadang begitu bernilai dibandingkan basic product.

Selain toping, hal yang bisa membuat produk anda berharga adalah konteks dari produk tersebut. Apa itu? Sebut saja cerita di balik produk tersebut, emosi yang muncul karena memakai produk tersebut, dan lain-lain. Konteks inilah yang banyak dipakai oleh para penjual batu akik.

Seperti ketika saya bertemu seorang penjual batu akik, dia begitu bersemangat menceritakan batu akik tersebut. Mulai dari asal usulnya, mitos yang menyertai batu tersebut, ajian di dalam batu, perasaan percaya diri yang akan timbul karena memakai batu tersebut, sampai soal artis-artis dan orang sukses yang memakai jenis batu tersebut.

Nah, kira-kira anda mau tidak merogoh kantong anda lebih dalam untuk cerita-cerita tersebut?

Jumat, 12 Juni 2015

Otodidak Berbuah Omzet Ratusan Juta

“Yang muda yang berkarya,” frasa tersebut nampaknya sangat cocok untuk menggambarkan sosok Muhammad Ali Akbar Taufani. Pria kelahiran Jakarta 12 Maret 1990 ini berhasil mengukir prestasi membanggakan di usia mudanya. Ali, begitu pemuda ini akrab disapa, tercatat sebagai salah seoang pengusaha muda tanah air lewat Rumah Denim dan brand “Comic Jeans” besutannya.

Rumah Denim adalah vendor konveksi fashion berbahan jeans seperti celanan dan jaket. Sementara Comic Jeans merupakan private brand yang dimiliki Rumah Denim. Kiprah cemerlang Ali bukan tanpa peluh dan kerja keras. Apalgi ia terbilang cukup muda kala memulai usahanya, 22 tahun.


Awal bisnisnya didasari rasa iseng. Ia bertutur, seorang kawab di Australia mengirimkannya bahan jeans impor, ia pun lantas menjahit dan memakainya. Ternyata teman-teman kuliah suka dan tertarik dengan jeans yang Ali kenakan. Melihat peluang ini, insting wirausahanya pun muncul.

“Tadinya saya Cuma iseng, lihat pola jahitan dari Youtube, minta tukang jahit buat celanan dengan bahan jeans pemberian teman dari Australia. Tak disangka, banyak teman yang suka dan memesan,” kenangnya.

Dari mulut ke mulut pemasaran bisnis Ali lama-kelamaan merambah ke dunia online. pesanan kian banyak ia terima melalui Twitter, Facebook, Kaskus, Instagram, ataupun web comicjeans.com. Pemuda yang masih berstatus sebagau mahasiswa Universitas Al-Azhar ini akhirnya memutuskan serius menggeluti bisnis menjahit celana jeans. Berbekal modal awal Rp 10 juta yang didapat dari pinjaman bank, Ali pun merintis Rumah Denim. Ia berkisah modal awal tersebut ia gunakan untuk membeli beberapa mesin jahit, bahan, dan mempekerjakan penjahit.

“Jeans ini kan bisa dipakai mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Jeans juga gampang disandingkan dengan jenis kain lain, beragam corak dengan warna. Istilahnya, jeans itu eksis sepanjang masa,” seloroh Ali soal alasannya merambah pasar jeans.



Rumah Denim menawarkan dua kategori produk, pertama adalah jeans sesuai ukuran internasional yang ready stock dan model. Kedua, adalah jeans customized yang disesuaikan dengan bentuk tubuh serta selera customer. Ini menurut Ali sangat pas untuk segmen pembeli yang memiliki bobot tubuh tidak standar. Soal target konsumen, Ali focus pada segmen pria usia 15-35 tahun, dengan harga jual di kisaran Rp 135.000 – Rp 920.000.

Karena berperan sebagai vendor, klien Ali didominasi pemilik merek dan korporat. Meski enggan mengisahkan siapa-siapa saja kliennya, ia mengaku jumlah pelanggannya mencapai 30 brand dan tidak jarang merupakan label jeans kenamaan.

Namun Ali menyadari bersaing di industry fashion terutama jeans tidaklah mudah. Pasar ini sudah cukup sengit dan disesaki pemain senior baik local maupun asing. Menyiasati hal ini, ia melancarkan value proposition yang berbeda. Misalnya menawarkan 50 lebih varian, ketebalan, dan warna bahan. Selain itu, ia juga tidak memberlakukan minimum order.

Keunggulan lain dari Rumah Denim dan Comic Jeans yaitu selain proses pengerjaannya relative cepat, customer dapat garansi selama satu tahun apabila jeans yang sudah dibeli mengalami kerusakan. Ada pula layanan 4 jam order jeans langsung jadi, dna yang menjadi andalan serta disukai konsumen adalah jahitan rangkap dua (rantai) yang terdapat pada semua jeans produksi Ali. Standar jahitan rangkap dua ini merupakan standar internasional bagi semua jeans.

“Jeans kualitas tinggi biasanya sudah berani memakai jahitan rantai. Jahitan model ini bisa memberi efek kerutan alami pada celana. Ini belum banyak dimiliki competitor, kecuali brand dengan impor karena mesin jahitnya juga khusus,” ujarnya.

Setiap bulannya Ali mengaku mampu memproduksi sekitar 800-1000 Comic Jeans dan 3000 pieces untuk vendor Rumah Denim. Semuanya dipasarkan melalui online serta outlet Rumah Denim dan Jeans yang berlokasi di Jakarta Selatan (Gandaria City dan Bintaro), serta Tangerang Selatan (Pamulang). Soal omset tidak usah diragukan lagi, angka Rp 200 juta sudah bisa Ali kantongi tiap bulan.

Sayangnya demi kesibukan bersama Rumah Denim dan Jeans, pria penggemar motor sport ini harus rela cuti meninggalkan sementara bangku kuliahnya selama dua tahun. Segala urusan baik order, manajemen 24 karyawan, memonitor outlet, keuangan, produksi, sampai kontol kualitas produk memang tidak pernah lepas dari kendali Ali.

“Saya pernah ditinggal penjahit mudik saat orderan banyak. Pernah juga tertipu giro kosong. Tapi semuanya otodidak, belajar sambil jalan karena tidak akan bisa ketemu dimana salahnya kalau tidak dicoba lebih dahulu, “ terang dia.

Ke depannya, ekspansi outlet menjadi target utama Ali. Menurutnya, sudah ada beberapa tawaran dari Pulau Dewata sebagai partner untuk membuka outlet Rumah Denim dan Jeans. Tidak ketinggalan ia pun bertekad kembali ke kampus menyelesaikan skripsi yang sempat tertunda, demi mengejar gelar sarjana perbankan.

Baca Artikel Lain
1. Yasirli Amri Bukan Pembicara Internet Marketing Paling Hebat
2. Traditonal Marketing or Digital Marketing?

Kamis, 11 Juni 2015

Advertising Spending Indonesia – Traditional Versus Digital

Digital marketing merupakan hot topic di dunia marketing Indonesi saat ini, namun bagaimana porsi digital advertising spending versus traditional advertising spending?

Jika anda seorang marketer yang bertugas mengelola budget marketing perusahaan, berapa besar budget advertising yang akan dialokasikan untuk digital advertising? Apakah seluruh budget akan dialokasikan untuk digital? Apakah X persen dari budget marketing perlu dialokasikan sebagai budget digital? Berapa besar X persen itu, apakah 1%, 5%, 30%, 50%, atau 100%?

Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia mengatakan bahwa 100% budget marketing mereka dialokasikan untuk digital advertising spending. Ada juga perusahaan yang mengakui bahwa kurang dari 3% budget marketing yang dialokasikan untuk digital advertising spending. Hal ini menunjukkan dua sisi ekstrem pengalokasian budget digital advertising di Indonesia.

yasirli amri bukan pembicara internet marketing indonesia paling hebat


Seorang marketer harus memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perilaku konsumennya. Marketer dituntut untuk memahami buying process konsumen dan mengerti bagaimana membentuk persepsi konsumen dengan menggunakan media dan channel yang tepat sesuai dengan media consumption.

Marketer dapat menggunakan cara “Objective Based Method”. Apa yang menjadi tujuan dari marketer dan apa upaya yang diperlukan untuk memenuhi objective itu. Jadi untuk membangun brand awareness, brand image, hingga sales, berapakah besar traditional advertising dan digital advertising yang diperlukan?

Tentu akan sangat sulit untuk mengalokasikan budget denan tepat tanpa disertai data total media advertising spending dan data digital advertsising spending di Indonesia.

Marketer juga dapat memperoleh data-data ini dari interactive tools yang diciptakan oleh eMarketer. Tools ini akan membantu marketer di Indonesia untuk memperoleh data total media advertising spending, data digital advertising spending dari negara Indonesia, Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Tiongkok, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Norwegia, Rusia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, UK, dan Amerika Serikat.

Apakah budget digital marketing di Indonesia akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang?

Forecast eMarketer menyatakan bahwa digital advertising di Indonesia pada tahun 2015 adalah US$830.000.000 atau 7,26% dari total budget advertising—US$11.400.000.000. Hal ini menunjukkan bahwa budget traditional media masih mendominasi dengan 92,74% atau senilai US$10.600.000.000.

Di tahun 2018, apakah porsi digital advertising speding akan melampaui traditional advertising spending? eMarketer memperkirakan bahwa traditional media masih mendominasi, yaitu sebesar 79,6% (US$13.700.000.000) dibandingkan 20,4% (US$3.510.000.000) untuk digital advertising spending.

Data-data eMarketer juga menyatakan bahwa digital advertising spending Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh secara signifikan.

Fenomena perubahan channel advertising spending merupakan hal sangat menarik untuk dicermai. Marketer akan mengikuti perubahan perilaku konsumen kemudian menentukan channel advertising mana yangdapat memberikan dampak paling signifikan untuk membentuk persepsi konsumen. Kecepatan perubahan alokasi advertising spending akan dipengaruhi tiga kelompok, yaitu konesumen, marketer, dan agency.

Jadi apakah suatu hari nanti sebagian besar marketer di Indonesia akan mengalokasikan lebih banyak budget untuk digital media daripada traditional media?

Rabu, 10 Juni 2015

Pertumbuhan Pengguna Internet Indonesia

Banyak kalangan menilai bahwa jumlah pengguna internet di seluruh dunia akan bertambah signifikan dalam beberapa tahun mendatang.bahkan,mengacu pada data internetWorldStats,pertumbuhan pengguna internet di seluruh dunia mencapai 566% sepanjang periode tahun 2000-2012.sementara dari sisi pengguna internet, Asia merupakan penyumbang terbesar yakni mencapai 44,8% dari total pengguna internet di seluruh dunia.

Hal ini juga sejalan dengan hasil riset yang dirilis eMarketer dalam sebuah laporan terkait top 25 negara dalam hal jumlah pengguna internet tahun 2013-2018. Pada tahun 2015, jumlah pengguna internet di seluruh dunia akn melampaui angka tiga miliar dan diprediksi akan terus tumbuh.Menariknya eMarketer memprkirakan hampir setengah penduduk dunia akan terhubung ke internet pada tahun 2018.

Sama seperti yang dilansir internetWorldStats, eMarketer pun memperkirakan Indonesia dapat menyalip beberapa negara Asia lainya terkait jumlah pengguna internet pada tahun 2017. Tentu saja,pencapaian tersebut bisa menjadi mungkin jika mengingat adanya pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia yang melonjak drastis dari tahun ke tahun. Selain itu, eMarketer juga memperkirakan hampir setengah penduduk Indonesia akan menggunakan internet pada tahun 2018. Pada tahun tersebut, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka 123 juta.

yasirli amri bukan pembicara internet marketing indonesia paling hebat

Pertumbuhan pengguna internet yang signifikan di berbagai negara berkembang-seperti Indonesia, secara tidak langsung dipengaruhi oleh semakin murahnya perangkat dan koneksi mobile broadband yang ada di pasaran saat ini. Mobile phone dan koneksi mobile broadband yang murah telah mempermudah dan meningkatkan akses dan penggunaan internet di negara-negara berkembang, dimana fixed internet tidak terjangkau bagi konsumen karena kurangnya infrasturktur atau biaya yang terlampau mahal.

Faktor lain yang menjadi pemicu adalah meningkatnya jumlah langganan mobile yang signifikan di Asia,dikarenakan banyaknya pengguna yang beralih dari feature phone ke smartphone. Alhasil,tahun 2012 menjadi tonggak pralihan teknologi ponsel ketika konsumen mulai beralih ke smartphone, dan perlahan namun pasti feature phone mulai terabaikan. Tak heran jika kemudian beberapa vendor seluler merangsek secara bersamaan dan agresif dalam membidik segmen ini.

Walau kategori smartphone mulai mengeliat di pasar, lembaga riset teknologi IDC pernah mengeluarkan beberapa prediksi teknologi informasi di Indonesia pada tahun 2013 lalu. Untuk kategori ponsel, IDC menilai bahwa edukasi terkait peralihan ke smartphone sudah mulai terbentuk meskipun pangsa pasar masih didominasi oleh feature phone. Penyebab saat itu adalah harga yang dipatok smartphone masih terbilang tinggi sehingga tidak dapat terjangkau oleh semua segmen konsumen. Tapi seiring banyaknya permintaan pasar, lambat laun beberapa vendor seluler pun mengeluarkan smartphone dengan kisaran harga lebih murah guna memperluas segmen pasar.

Merebaknya smartphone jelas membuat kemudahan bagi penggunanya untuk mengakses internet. Berbagai situs seolah menjadi candu bagi sebagaian masyarakat, salah satunya yang menjadi perhatian adalah jejaring sosial antara lain Facebook dan Twitter. Munculnya jejaring sosial tanpa disadari telah menjadi bagian dari gaya hidup. Ini bisa dilihat dari data pengguna Facebook di Indonesia pada akhir 2014 yang menembus 69 juta pengguna. Sedangkan pengguna Twitter sampai tahun 2014 adalah 50 juta pengguna, meningkat tajam dibandingkan tahun 2012 yang hanya mencapai 19,5 juta pengguna.

Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia begitu luar biasa, tak heran jika banyak marketer melihat banyak potensi dari hal ini. Mereka mulai menaruh perhatian pada penmanfaatan channel digital sebagai salah satu wadah berkomunikasi dan juga menaikkan penjualan. Masyarakat dan konsumen pun mulai menggeser pola keseharian dalam mengonsumsi sebuah produk maupun jasa.

Selasa, 09 Juni 2015

Lenovo Gandeng Lazada Untuk Penjualan A7000

Lenovo mengumumkan akan bermitra dengan Lazada, situs jual-beli online nomor satu di Asia Tenggara, untuk peluncuran dan penjualan eksklusif smartphone Lenovo A7000. Ini akan menjadi insiatif kedua Lenovo untuk menjual produk smartphone-nya dengan platform e-commerce di Asia Tenggara, yang dimulai di Lazada Indonesia pada Maret 2015.

Menyadari terjadinya perubahan yang agresif dalam model bisnis tradisional, Lenovo telah mengadopsi, mengimplementasikan, dan mendefinisi ulang model bisnis online-to-offline (O2O) yang menekankan pada kedekatan dengan pelanggan, respons yang lebih cepat terhadap masukan dan komunikasi massa media sosial yang efektif.

yasirli amri internet marketer indonesia bukan pembicara internet marketing paling hebat


Model ini telah terbukti sukses di negara seperti India dan akan diadopsi dalam bentuk kerjasama Lenovo dan Lazada untuk melakukan penetrasi di pasar-pasar utama di kawasan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

“Karena cepatnya pertumbuhan internet mobile, e-commerce, dan marketing interaktif, kami mengantisipasi terjadinya perubahan yang signifikan dalam model bisnis teknologi tradisional, “ kata Adrie R Suhadi, Indonesia Sales Lead Lenovo Smartphone.

Baca Artikel Terdahulu
1. http://pinbbjanda.blogspot.com/2015/06/yasirli-amri-bukan-internet-marketer.html
2. http://pinbbjanda.blogspot.com/2015/06/tentang-digital-branding-by-storytelling.html

Konsumen Baru Indonesia Makin Gila Online

Jika berbicara perkembangan teknologi informasi digital, maka mau tidak mau akan memperbincangkan generasi Y. Banyak kalangan yang menyebut generasi ini sebagai generasi yang lahir awal tahun 1980 hingga 2000. Ada yang menyebut generasi ini sebagai generasi milenial.

Salah satu ciri yang menonjol dari generasi Y dibandingkan generasi X (lahir tahun 1965-1979) dan baby boomer (lahir tahun 1946-1964), mereka lebih sering atau lebih suka menggunakan teknologi informasi dalam melakukan berbagai aktivitas, baik dikantor, di rumah, di sekolah, atau saat mengisi waktu luang.

Sebagai generasi yang dimanjakan oleh teknologi, mereka ingin melakukan sesuatu dengan mudah, termasuk ketika membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa. Jika generasi di atasnya lebih suka berbelanja di mal atau pusat perbelanjaan, mereka lebih nyaman berbelanja secara online.

Bagi generasi ini, surfing mencari produk di dunia maya tidak kalah mengasyikkan dibandingkan menjelajahi pusat perbelanjaan. Seperti generasi sebelumnya, mereka juga mencari informasi sebelum memutuskan membeli sesuatu. Hanya bedanya, jika generasi sebelumnya mencari informasi di media konvensional, generasi Y mencarinya di internet.

Belanja online digemari generasi muda karena prosesnya sederhana dan mudah. Bisa disederhanakan dengan tiga kata: search, click, and buy. Semua dilakukan hanya dalam satu gadget atau peranti mobile. Perubahan perilaku ini yang membuat pengelola e-commerce selalu ingin tampil nomor satu dalam mesin pencarian di internet.

yasirli amri bukan pembicara internet marketing paling hebat


Menurut Yasirli Amri, internet marketer dan pembicara internet marketing Indonesia, di Indonesia fenomena belaja online semakin marak, ditandai dengan semakin banyaknya situs e-commerce. Secara umum, terdapat empat model e-commerce yang berkembang di Indonesia, meliputi online marketplace, classified ads, daily deals, dan online retail (virtual store). Jika menyimak berbagai survey mengenai produk yang banyak dibeli secara online, di dalamnya ditemukan produk fashion, gadget, dan produk elektronik, juga produk yang menyangkut hobi dan olahraga.

Frontier Consulting Group belum lama ini melakukan survey mengenai belanja online. Survey menanyakan kepada berbagai kelompok umur, apakah mereka dalam tiga bulan terakhir membeli barang di online shop elektronik, online shop aneka rupa (semua jenis barang), dan online shop fashion. Hasilnya cukup variatif dengan kelompok usia 15-20 tahun, 21-30 tahun, dan 31-40 tahun mendominasi.

Kelompok responden berusia 15-20 tahun memiliki persentase paling tinggi (15,1%) dibandingkan kelompok usia yang lebih tua untuk pembelanjaan di kategori online shop elektronik. Namun untuk pembelian di kategori online shop aneka rupa, persentase yang diraih kelompok responden usia 15-20 tahun (19,5%) di bawah persentase kelompok responden usia 21-30 tahun (20,7%). Yang menarik, persentase kelompok responden usia 31-40 tahun mengalahkan persentase responden usia 15-20 tahun di kategori online shop fashion.

Cukup dominannya kelompok usia 21-30 tahun dan 31-40 tahun di kategori fashion tidak mengherankan, karena kelompok usia ini biasanya sudah lebih mapan, sehingga merasa perlu menjaga penampilan diri mereka. Mulai adaptifnya kelompok usia mapan terhadap belanja online membuat jagad online tidak hanya dikuasai oleh toko online fashion seperti Zalora atau Berrybenka.

Sekarang banyak bermunculan belanja online beragam kategori produk. Yang cukup ramai adalah e-ticketing seperti Traveloka dan reservasi online perhotelan seperti yang ditawarkan Agoda dan Bookpanorama dot com. E-commerce jenis ini marak sebagai imbas dari bertumbuhnya industri pariwisata di tanah air. Hal ini sebenarnya merupakan kabar baik bagi e-commerce di Indonesia, karena kelompok usia mapan yang punya daya beli membuat e-commerce kian menggeliat. Jasa asuransi pun mulai tertarik masuk e-commerce seperti yang dilakukan PT Central Asia Financial (CAF) dengan produk memalui “Jaga Diri”.

Produk Jaga Diri ingin menghapus kesan asuransi sebagai produk yang rumit dan berbelit-belit. Pembelian polis bisa dilakukan secara online tanpa jasa perantara atau agen, tanpa proses pemeriksaan kesehatan. Polis elektronik akan dikirim dalam hitungan menit melalui email setelah pembelian. Pelanggan pun dapat memonitor proses klaim secara online.

Namun belanja online belum sepenuhnya terintegrasi secara digital karena masalah metode pembayaran berbasis digital, sehingga seringkali yang terjadi proses yang tidak sepenuhnya digital. Belanja sudah online, tapi penyelesaian transaksinya masih konvensional, entah melalui transfer bank atau COD (cash on delivery).

Hasil survey Frontoer Consulting Group mengenai cara pembayaran saat berbelanja memperkuat dugaan tersebut. Metode pembayaran menggunakan uang tunai di online shop masih dipilih sebagian responden, dengan angka 61,4%, disusul kartu debit 28,8%. Kartu kredit 6,8%, e-banking 8,3%, kartu prabayar 0%. Hasil ini mengisyaratkan konsumen masih belum terbiasa meggunakan pembayaran digital, sekaligus menjadi peluang bagi penyedia payment gateway seperti iPaymu, Finpay, dan Firspay untuk lebih gencar mengedukasi pasar.

Kelompok muda (di bawah usia 40 tahun) juga menjadi kelompok yang dominan di ranah media sosial untuk menunjukkan jati diri mereka dan berkomunikasi serta berinteraksi dengan dunia luar. Di media sosial seperti Facebook, kelompok usia inilah yang paling aktif mengomentari sesuatu dan berbagi informasi. Di twitter, mereka adalah kelompok yang paling “berisik” mengomentari berbagai hal.

Aneka macam hal dikomentari, termasuk membagikan pendapat dan pengalamannya terhadap suatu produk dan jasa. Kondisi ini akhirnya membuat perusahaan merasa perlu membuat akun resmi di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Akun media sosial menjadi saran yang pas untuk menciptakan engagement dengan para konsumen. Mereka dapat memanfaatkan akun media sosial untuk berbagai tujuan, bisa sebagai contact center untuk menampung suara konsumen, kanal untuk menginformasikan berbagai aktivitas perusahaan, atau mempromosikan produk.

Beragam industry mencoba masuk ke media sosial termasuk public service seperti Pam Jaya (BUMD Air DKI Jakarta) yang biasanya sangat rentan terhadap keluhan pelanggan. Mereka sadar masuk ke media sosial adalah sebuah keniscayaan jika ingin terhubung dengan pelanggan mereka. Karena konsumen kini tidak lagi aktif berkomunikasi di media konvensional, tapi di media sosial. Dengan perangkat mobile, konsumen kapan pun dan dimana saja bisa menulis atau berbagi tentang apa saja.

Senin, 08 Juni 2015

Tentang Digital Branding by Storytelling

Yasirli Amri, pakar internet marketer Indonesia, menjelaskan bahwa storytelling adalah konsep tentang pentingnya suatu merek yang bisa bercerita secara positif, jujur, dan terpercaya tentang produk yang diusungnya dalam rangka untuk merebut perhatian pasar. Hal ini penting mengingat pasar sudah kebanjiran promosi dan konsumen semakin jenuh akan segala bentuk promosi.

Pertanyaannya adalah apakah anda seorang storyteller? Seorang storyteller sudah ada lama sejak dulu. Mari kiita mulai dengan suatu cerita. Jika kita suka menonton film atau bermain game yang berlatar belakang abad pertengahan, kita bisa menemukan sosok storyteller ulung yang disebut “bard”. Apa dan siapakah seorang bard itu?

Bard adalah seorang penyair, pujangga, dan penyebar cerita. Seorang bard biasa dipekerjakan oleh pelindung, organisasi, atau pihak yang biasanya terdiri dari raja-raja atau para bangsawan. Tapi, ada juga seorang bard yang bergerak solo. Misi seorang bard adalah menyebarkan pesan atau cerita yang bisa mewakili ideologinya atau organisasi yang diusungnya.

storytelling yasirli amri internet marketer indonesia bukan pembicara internet marketing paling hebat


Dalam permainan atau game bard sering digambarkan sebagai sosok yang mempunyai karisma dan intelejen yang tinggi (biasanya berasal dari ras peri –elf – atau manusia – human). Mereka tidak terlalu andal dalam pertarungan fisik atau langsung, tapi lebih diandalkan untuk membantu tim dalam bermanuver dan bersosialisasi di kota atau keramaian. Di situ ada peradaban, komunitas, atau masyarakat, tempat seorang bard bisa menunjukkan bakatnya.

Anda sebagai seorang marketer atau sales yang mengusung suatu merek, tentu mengemban tugas penting layaknya seorang bard, untuk membantu tim perusahaan memenangkan order atau tender. Dengan berpromosi belaka, seorang marketer akan mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya.
Di balik suatu merek, produk, atau jasa pastilah ada konten yang bisa diceritakan. Produk atau jasa kini harus mempunyai karakter sendiri yang jujur dan unik. Jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah cerita karena dengan inilah merek bisa menyampaikan diferensiasinya dan akan diingat oleh konsumen dalam jangka waktu yang panjang.

Yasirli Amri yang sedang menggalang kampanye, “Ayo Cari Cara Nyari Duit Di Internet, Ayo Gedein Anunya Indonesia!” menyatakan kini dengan adanya teknologi mobile, internet, dan media sosial, seorang marketer mempunyai senjata yang bahkan lebih ampuh untuk menyebarkan pesan dan ceritanya. Contohnya, dalam era digital marketing ini, sebuah merek bisa mengandalkan media sosial, penerapan system search engine optimization (SEO), serta lead generation yang baik. Dengan media sosial, suatu cerita bisa disebarkan dengan budget jauh lebih rendah, lebih tepat sasaran (kepada audiens yang relevan), lebih missal atau viral, serta tentunya lebih cepat.

Dengan SEO, kata Yasirli Amri, seorang marketer bisa memastikan bahwa ceritanya selalu bisa ditemukan atau di-browse di urutan pertama jika ada yang mencarinya lewat Google atau mesin pencari lain. Selain itu, lead generation pun penting untuk menautkan cerita atau pesan-pesan merek anda pada setiap situs, sumber, serta konten yang relevan. Ini supaya konsumen bisa menemukan lebih banyak lagi konten yang mendukung cerita merek anda.

Yasirli Amri Bukan Internet Marketer Indonesia Terhebat

Siapa dia? Banyak yang bilang Yasirli Amri adalah Internet Marketer Indonesia  yang rendah hati dan suka berbagi meskipun dia sendiri mengaku bukan pembicara internet marketing yang paling hebat. Dia selalu menyerukan dengan lantang kepada teman-teman lain untuk mengobarkan semangat, “Ayo Cari Cara Nyari Duit di Internet, Ayo Gedein Anunya Indonesia!”

Pertama kali saya bertemu dengan Yasirli Amri di Surabaya, Oktober 2013. Tepatnya di Mc Donald Plasa Marina. Saya datang ke sana, malam itu, atas ajakan teman. Sebelumnya teman bilang ada kopdar dengan Purnama Sari, salah satu internet marketer wanita Indonesia dari Medan. Purnama Sari siang harinya telah didaulat menjadi pemateri di acara workshop yang diselenggarakan Mbah Katob, internet marketer senior asal kota Malang.

yasirli amri internet marketer indonesia bukan pembicara internet marketing hebat


Saat itu, saya duduk satu meja dengan Yasirli. Kami berkenalan dan dari situ saya tahu namanya. Saya belum tahu aktivitasnya berkaitan dengan internet marketing sebelum dia akhirnya berdiri dan memperkenalkan dirinya di hadapan teman-teman yang hadir pada kopdar malam itu. Sedikit dia menceritakan kegiatannya. Mungkin hanya saya yang asing dengan dia.

Karena satu meja, kami saling bercerita. Dan saya menceritakan detail tentang bisnis catering yang saya pasarkan secara online melalui internet. Saat itu lah Yasirli secara bercanda melontarkan ide untuk berjualan catering dengan menggunakan domain jualnasi dot com. Sepulang dari acara kopdar itu kemudian saya coba memikirkan ide yang dilontarkan dia tadi. Rasanya memang cocok. Jualnasi dot com. Terdengar sangat familiar. Ya, akhirnya beberapa hari kemudian saya memutuskan untuk membeli domain itu. Dan sampai hari ini website jualnasi.com masih aktif.

yasirli amri internet marketer indonesia bukan pembicara marketing paling hebat


Perkenalan dengan Yasirli berlanjut di akun facebook setelah saya mencoba menambahkan dia dalam daftar pertemanan. Pada awalnya kami tidak terlalu kenal karena pertemuan yang sesaat. Namun setelah beberapa lama kami saling akrab dan berkomentar di status masing-masing. Puncaknya saat dia memasukkan saya di grup Si Tukang Tidur tanpa saya pernah membeli produknya sebelumnya. Saya senang dan berterima kasih bisa kenal dengan member-member lain di grup itu. Mereka sering berbagi tentang banyak pengetahuan baru yang saya belum tahu sebelumnya. Saya merasakan manfaat baik yang memberdayakan.

Menurut saya pribadi Yasirli Amri adalah sosok suami yang sangat sayang dan perhatian terhadap istrinya. Juga sosok bapak yang menyenangkan bagi ketiga buah hatinya. Setidaknya status dan foto-foto yang diunggah di facebook menceritakan banyak tentang dia di tengah keluarga. Statusnya di fb sering merupakan dorongan semangat bagi teman-teman yang newbie atau pemula di bisnis online atau internet marketing. Dan yang lebih istimewa, Yasirli tidak seperti teman-teman pemain bisnis online lainnya yang suka sebentar-sebentar mengunggah potongan gambar atau screenshoot pendapatan atau earning yang didapat dari bisnis online.

Berkaitan dengan pamer earning, dia pernah mengatakan atau lebih tepatnya pengakuan bahwa saat dia pamer atau menunjukkan earning kepada publik, biasanya setelah itu earningnya merosot. Seingat saya hanya sekali Yasirli pernah menunjukkan kepada teman-teman earning-nya dari Google Adsense dan itu pun hanya terbatas ditunjukkan kepada teman di grup Si Tukang Tidur atau STT. Nah, foto di bawah ini setidaknya bisa mengungkapkan banyak meskipun tidak banyak sekali tentang sosok Yasirli di tengah keluarga bahagianya.

yasirli amri internet marketer indonesia bukan pembicara internet marketing yang hebat


Hal menarik lain dari Yasirli adalah tagline dia di personal webnya. “Saya Internet Marketer Bukan Pembicara Internet Marketing” . Rangkaian kata-kata itu seolah ingin menegaskan bahwa dirinya adalah pelaku bisnis online secara nyata bukan hanya orang yang pandai bicara tentang internet marketing. Menurut saya itu juga sebuah sindiran yang telak bagi seseorang yang mem-branding namanya dimana-mana terutama social media dengan sebutan Pembicara Internet Marketing bahkan Pengendali Internet!



Hehehe…kenapa saya bikin artikel sepanjang ini ya? Ya, sekadar menghargai pertemanan kami selama ini dan sekaligus ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Yasirli. Semoga sisa usia yang ada semakin berkah. Niat baik dalam semua usahanya mendapat ridho Allah.  Jika dia selama ini dikenal suka berbagi maka saya berharap dia terus mau berbagi. Khususnya berbagi ilmu untuk teman-teman yang pemula dan serius di bisnis online atau internet marketing. Semangat Bos!